Today News

Kata Karyawan Kafe Mengenai Ganjil Genap Pengganti Penyekatan Jalan

FLEIBISNIS - Di awal Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang mulai berlaku pada 3 Juli 2021 lalu, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya mulai memberlakukan penyekatan 100 titik ruas jalan termasuk gerbang tol menuju Jakarta secara bertahap. Hal ini dilakukan sebagai upaya penekanan penyebaran kasus Covid-19 di Jakarta.

 

Seiring dengan kebijakan baru yang berlaku untuk PPKM Level 4 lanjutan untuk wilayah Jawa dan Bali mulai 10 – 16 Agustus 2021 mendatang, Ditlantas Polda Metro Jaya memutuskan untuk meniadakan penyekatan tersebut mulai Rabu, 11 Agustus 2021 dan langkah selanjutnya yang diberlakukan untuk mengendalikan mobilitas warga adalah dengan memberlakukan sistem ganjil genap, patroli, dan pengalihan arus lalu lintas.

 

Pada Selasa, 10 Agustus  kemarin, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo mengatakan kebijakan ini diambil sebagai pengganti penghapusan 100 titik penyekatan di Jakarta saat perpanjangan PPKM Level 4. Kebijakan ini akan berlaku untuk kendaraan roda empat ke atas, baik mobil pribadi, mobil sewaan atau taxi online, dan tidak berlaku untuk kendaraan beroda dua. Untuk para pengemudi taksi online dapat memanfaatkan jalur alternatif agar terhindar dari penerapan kebijakan ganjil genap.

Kebijakan ini akan mulai berlaku pada Kamis, 12 Agustus 2021 mulai pukul. 06.00 – 20.00 WIB di di delapan ruas jalan di Jakarta. Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Kadishub DKI Jakarta Nomor 320 Tahun 2021 tertanggal 10 Agustus 2021, delapan ruas jalan yang diberlakukan ganjil-genap adalah ruas:

1. Jalan Sudirman
2. Jalan MH Thamrin
3. Jalan Merdeka Barat
4. Jalan Majapahit
5. Jalan Gajah Mada
6. Jalan Hayam Wuruk
7. Jalan Pintu Besar Selatan
8. Jalan Gatot Subroto

Menanggapi kebijakan tersebut, Arben Sulistyo yang bekerja sebagai manager operasional pada sebuah bisnis franchise kuliner berlokasi di Tebet  Jakarta mengatakan cukup terkejut dengan kebijakan ganjil genap yang kembali diberlakukan di masa pandemi ini karena dalam keseharian ke tempat kerja membawa mobil.

Dia menuturkan, dengan kebijakan tersebut dia terpaksa harus memutar perjalanan agak jauh seperti sebelum masa pandemi karena tempat tinggalnya berada di wilayah Slipi Jakarta Barat.

Kalau tidak ada ganjil genap, saya bisa langsung dari Slipi lalu ke Gatot Subroto lalu belok kiri, sudah masuk Tebet. Kalo ganjil genap gini, saya harus muter dulu ke Tanah Abang lalu Dr Satrio baru bisa masuk ke Tebet. Apalagi disana banyak titik-titik macetnya, keluhnya kepada redaksi tim FLEIBISNIS. Ya, untunglah kebijakan ini tidak berlaku untuk kendaraan bermotor karena banyak rekan kerjanya banyak menggunakan motor pribadi sebagai transportasi ke tempat kerja. Tetapi dia juga tetap mendukung apapun program yang dilakukan untuk menekan dan pandemic ini segera berakhir. 

Ya, kami bersyukur saat ini kafe sudah boleh menerima pelanggan walau hanya dibatasi 20 menit dengan kapasitas hanya 25 persen. Dia berharap semua bisa kembali normal dan tidak ada lagi pengurangan karyawan ataupun staf kafe. Walaupun kebijakan Pemerintah kadang terasa pahit dan bikin pusing, ya mau tak mau harus kita dukunglah, katanya lagi menutup pembicaraan.

Related Posts

Subscribe to Newsletter!

Subscribe to get latest updates and information.