Today News

Kesalahan Saat Membuat Business Plan, Apa Saja?

FLEIBISNIS - Business plan adalah salah satu hal yang penting untuk menunjang bisnis. Business plan berisi misi, rancangan, dan banyak lainnya yang telah dibahas pada artikel sebelumnya. Setelah mengetahui manfaat dan cara membuatnya, sekarang adalah waktunya untuk mengetahui kesalahan yang sering terjadi saat membuat business plan. 

 

1. Table of Contents

Business plan yang baik ialah jika dibuat dalam bentuk tertulis. Dengan demikian, business plan akan menjadi sebuah peta petunjuk bagi yang menjalankan. Tak hanya menjadi petunjuk, adanya business plan memperbesar kemungkinan investasi dari investor dan orang perbankan.

 

2.       Riset Pasar

Perubahan terus terjadi, termasuk dalam bidang ekonomi. Maka, pebisnis diharuskan untuk terus update perkembangan pasar. Jika tidak atau jarang melakukan riset, business plan yang dibuat akan kurang sesuai dengan pasar.

 

3.       Segmentasi Target Asal-asalan

Tidak sedikit pebisnis yang kebingungan mencari dan menentukan target pasar. Walaupun produknya sudah unik, kreatif, dan menarik, tetapi belum tentu dibutuhkan oleh konsumen yang menjadi targetnya. Jadi, pastikan melakukan segmentasi target yang benar dan tepat.

 

4.       Ide Boleh Kreatif VS Realistis

Memiliki ide yang kreatif itu bagus, tapi baiknya tetap mempertimbangkan faktor realistis dalam bisnis. Banyak faktor yang perlu diperhatikan, misalnya regional dan budaya. Apakah produk bisa diterima oleh lingkungan yang menjadi segmentasi pasar atau tidak? Ini perlu untuk dipikirkan dan dikaji kembali dengan tepat.

 

5.       Analisis Kompetitor

Namanya juga bisnis, pasti ada kompetitor, kan? Nah, ini tugas yang perlu dilakukan oleh seorang pebisnis. Analisis kompetitor. Perlu untuk mengetahui bagaimana kompetitor memasarkan produk dan apa saja kelebihannya. Dengan begitu maka akan kenal betul dengan mereka dan tahu bagaimana harus bersaing.

 

6.       Terlalu Optimis

Punya sifat optimis itu bagus, malah menjadi sebuah keharusan. Tapi terlalu optimis juga tidak baik. Pebisnis harus perlu realistis dan menilai bisnisnya  melalui business plan dengan menggunakan skala SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Maka penting bagi pebisnis untuk berdiskusi dan meminta pendapat dari orang-orang yang sudah berpengalaman.

 

7.       Tidak Membuat Business Model Canvas

Seperti yang dibahas pada artikel sebelumnya, untuk menyertakan business model canvas dalam business plan. Yup, banyak yang lupa untuk menyertakan business model canvas padahal itu penting sekali! Jadi, jangan sampai lupa membuat business model canvas.

 

8.       Mengabaikan Branding

Dalam pembuatan business plan, banyak yang harus disiapkan. Mulai dari logo, kampanye, dan tentunya visi dalam menjalankan bisnis. Tujuannya untuk branding. Branding diperlukan untuk menetapkan strategi pemasaran agar produk dikenal orang banyak. Pastikan agar tidak asal dalam menyiapkan branding.

 

9.       Tidak Melampirkan Dokumen Pendukung

Dokumen pendukung sangat penting jika ingin membangun start-up dalam skala besar. Dokumen pendukung biasanya berupa legalitas berdirinya perusahaan, surat perjanjian, hasil riset pasar, dan juga dokumen izin mendirikan perusahaan.

 

10.   Perencanaan Keuangan yang Tidak Realistis

Terakhir, perencanaan keuangan yang kurang tepat. Biasanya kita serin mengabaikan variable tertentu—yang sebenarnya termasuk dalam ongkos produksi. Untuk itu pebisnis pemula dapat berkonsultasi dengan pakar keuangan maupun pebisnis senior yang sudah berpengalaman atau kepada asosiasi franchise seperti Perhimpunan Waralaba & Lisensi Indonesia (WALI) yang pengurus dan para anggotanya sudah memiliki puluhan tahun pengalaman di industri franchise untuk membantu perencanaan keuangan bisnis Anda yang lebih realistis.

 

Itu dia kesalahan yang sering terjadi dalam pembuatan business plan. Apakah business plan yang kamu buat sudah tepat?

Related Posts

Subscribe to Newsletter!

Subscribe to get latest updates and information.