Expert Description

Burang Riyadi atau biasa disapa dengan "Pak Burang" telah berkecimpung sebagai konsultan bisnis franchise selama lebih dari 20 tahun. 

Mendirikan International Franchise Business Management (IFBM) yang kini berganti dengan FRANCHISE ACADEMY sebagai konsultan bisnis bagi banyak merek-merek franchise ternama Indonesia maupun merek-merek dari luar negeri yang ingin masuk ke pasar Indonesia dari berbagai industri,

Hobinya adalah bersepeda, dan sampai kini, tetap mengabdikan dirinya di industri franchise sebagai Franchise Advisor.

Question and Answer

(1)

Kami memiliki beberapa toko cake & bakery di Surabaya. Bisnis ini sudah berdiri sejak tahun 1980 hingga sekarang dan dikelola oleh kami sendiri. Banyak tawaran dari orang-orang untuk meminta kami menjadikan sebagai franchise dan dibuka di kota di luar Surabaya. Mohon petunjuk apa yang harus kami lakukan agar bisnis kami ini bisa menjadi sebuah franchise? (Gladys Sanjoto, Surabaya)

Sebagai #KonsultanFranchise saya sering sekali mendapatkan pertanyaan seperti ini. Usaha (toko) yang sudah berjalan dan kelihatan sukses, sering mendapat permintaan untuk membuka cabangnya ditempat lain, atau ada pihak-pihak yang ingin membeli #Franchise nya untuk mereka usaha sendiri dengan brand dan konsep toko yang sudah kelihatan sukses itu.

Sebenarnya untuk menduplikasi usaha (toko) itu ditempat lain tidak sulit. Seperti membuka cabang seperti biasa saja. Hanya saja kalau toko yang dibuka ditempat lain itu melibatkan pihak/mitra lain sebagai pemilik atau pemodal, maka perlu dibuat tersistem dan dengan perhitungan yang matang untuk dapat meraih keuntungan yang bagus. Dengan demikian akan memudahkan untuk saling melihat progres usaha (toko) yang dimitrakan tersebut dengan sudut pandang yang sama. Sebagai #KonsultanFranchise , hal inilah yang saya arahkan kepada klien untuk mempersiapkan sistem yang baru dalam membuka dan menjalankan usaha (toko)nya.

Membuka toko ditempat lain (luar kota) bisa dilakukan dengan 3 cara: (1). Membuka cabang sendiri. (2). Membuka toko dengan joint venture, dimiliki bersama mitra. (3). Dilakukan dengan #Franchising, yaitu dimiliki oleh mitra sepenuhnya.

Bila ada produk yang akan disuplai ke toko-toko yang akan dibuka, seperti: barang dagangan, bumbu, atau bahan baku, maka membuka toko ditempat lain (luar kota) dengan #Franchising menjadi cara yang strategis.

Berikut ini penjelasan cara sederhana #memfranchisekan bisnis:

1. Kita anggap kita akan "mengajari" mitra franchisee untuk membuka toko dan menjalankan bisnis tokonya. Jadi, 'ngajarin' -> Training oriented. Mulai dari memilih lokasi yang bagus, melakukan renovasi, membeli peralatan, merekrut karyawan dan menjalankan operasional bisnisnya. Maka dibisnis franchise, semakin sederhana prosesnya, akan semakin mudah untuk mitra menjalankan bisnisnya dengan sukses. Simplify!.

2. Supaya memudahkan prosesnya, dilakukan standarisasi disemua bidang: standarisasi desain, peralatan, proses marketing, proses operasional, dan proses administrasi keuangan. Lebih baik lagi jika semua tertulis (standard operating procedure - SOP) atau bahkan terintegrasi dengan sistem IT.

3. Lakukan training yang intensif. Bukan sekedar 'ngasih tahu'. Lakukan traning secara berkelanjutan, agar mitra franchisee bisa menjalankan bisnisnya dengan sukses. Semakin mitra franchisee sukses, maka kita sebagai franchisor (pemberi franchise) juga akan lebih sukses.

4. Lakukan monitoring yang konsisten pada toko-toko mitra/franchisee. Pastikan betul-betul mereka menjalankan SOP dan program-program yang diberikan oleh franchisor.

Beginilah kira-kira saya sebagai #KonsultanFranchise membimbing klien-klien yang akan memfranchisekan bisnisnya.

Salam Sukses.

BR

(2)

Kami sudah mengembangkan bisnis kami lebih dari 6 tahun. Selama ini ada beberapa outlet kami tidak sukses berkembang dan terpaksa ditutup. Apa yang harus dilakukan ke depannya agar tidak terjadi penutupan gerai kami dan bisa kembali berkembang? (Saiful, Yogyakarta).

Halo Bapak Saiful, 

Kegagalan outlet franchise umumnya terjadi karena 3 hal berikut:

#01 Faktor External: yaitu kegagalan outlet yang diluar kuasa pengelola outlet. Misalnya: adanya peraturan pemerintah yang memberatkan bisnis berjalan, jalan di depan toko ditutup, ada kompetitor yang lebih agresif, dan lain-lain yang menyebabkan market berubah atau hilang. Untuk menghindari hal itu maka pada saat pemilihan lokasi perlu untuk mengkaji lebih dalam dalam situasi-situasi yang ada di area tersebut: peraturan daerah (baik yang tertulis maupun yang hanya menjadi tradisi disana), potensi pasar ke depannya, jumlah kompetitor dan lain sebagainya.

#02 Faktor Internal. Dimana ini bisa sangat kompleks seperti pengelola outlet yang tidak mengikuti SOP (Standard Operational Procedures), kekurangan staf, para pekerja yang tidak terampil, kekurangan modal atau udanga, pemiliknya berselisih dan lain sebagainya. Penanganan situasi kegagalan seperti ini dalam pengelolaan bisnis franchise biasanya dilakukan dengan pengambil alih sementara pengelolaan. Franchisornya menurunkan tim kerjanya untuk menangani pengelolaan outlenya dengan menyelaraskan dengan sistem yang diatur SOP. Setelah situasi membaik, maka pengelolaan outlet diserahkan kembali kepada Franchisee sambil memberikan pengarahan dan bahkan pelatihan ulang.

#03 Hubungan Franchisor dengan Franchisee tidak baik. Terutama sekali masalah dukungan Franchisor. Ada juga faktor "like dan dislike" Jika analisanya kegagalan karena sebab yang ketiga ini maka managemen Franchisor perlu mengambil kebijaksanan menyelesaikan situasi yang non teknis terlebih dahulu. Kemudian perbaika hal-hal yang bersifat teknis.

Bagaimana kedepannya agar tidak terulang lagi kegagalan seperti ini?

Yang paling penting di dalam bermitra adalah menemukan pasangan mitra yang "COCOK" untuk bekerjasama jangka panjang. Maka dalam melakukan evaluasi calon mitra yang akan membeli Franchise, perlu mengkaji karakter pribadinya lebih sungguh-sungguh. Cari mitra yang memiliki karakter yang sistematis, mau mengikuti SOP, tidak terlalu kreatif dan banyak ide.

Setelah itu baru melihat kemampuan uangnya dan skill/keterampulan teknisnya untuk mengelola outlet franchisenya.

Demikian jawaban saya. Semoga Bapak Saiful bisa menemukan tidak permasalah untuk dikaji dan diperbaik dan semoga bisnis franchisenya bisa berkembang kembali.

Salam. 

Subscribe to Newsletter!

Subscribe to get latest updates and information.